Tag Archives: bencana

Pujiono Centre membangun kerjasama dengan STISIP Yogyakarta

Yogyakarta, 29 September 2018– Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Kartika Bangsa Yogyakarta kembali mengantarkan 98 sarjana Ilmu Administrasi Negara dan 22 sarjana Sosiologi. Upacara wisuda periode ke-32 itu dilangsungkan di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu (29/9/2018).

Rahmat Suryanto, Ketua Yayasan Pendidikan Kartika Bangsa, menggarisbawahi arah visi STISIP “Kami bertekad untuk terus berkontribusi secara signifikan dalam membentuk kompetensi sumberdaya profesional baik untuk menjadi abdi negara maupun praktisi profesional administrasi publik lainnya”

Sejak didirikan pada tahun 1980-an, dan sekarang mempunyai hampir 700 mahasiswa dari seluruh Indonesia, STISIP membuktikan diri sebagai kampus pilihan para karyawan untuk meningkatkan kualifikasi, terutama mereka yang berada pada jenjang mid-career.

The Pujiono Centre hadir dalam acara istimewa ini. Dalam orasi ilmiahnya, Dr. Puji Pujiono, MSW., Senior Advisor The Pujiono Centre, membahas pentingnya retrofitting pada birokrasi dalam “Making Indonesia 4.0” yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. “Praktisi dan pakar Administrasi Publik perlu paradigma baru untuk menerjemahkan visi tersebut menjadi manfaat bagi bangsa dan mengendalikan ekses dari Revolusi Industri Keempat”

pucen_stisip_1

Hari ini juga dilakukan penandatangan MoU antara Pujiono Centre dan STISIP sebagai penanda pendirian Pusat studi Administrasi Penanggulangan Bencana di STISIP.

pucen_stisip_3

Ketua STISIP Kartika Bangsa,  Djuniawan Karna Djaja berharap agar para wisudawan menjadi anggota masyarakat profesional yang menghasilkan terobosan-terobosan inovatif untuk mentransformasikan tantangan dan masalah menjadi keberhasilan pembangunan. ”Kami memberikan dosis yang seimbang antara ilmu pengetahuan melalui pengajaran, peningkatan kemampuan analitik melalui penelitian, dan dedikasi serta sikap kebangsaan melalui pengabdian masyarakat” tambahnya.

Menyikapi banyaknya kejadian bencana akhir-akhir ini, STISIP Kartika Bangsa sedang mengkaji prospek untuk mengembangkan kompetensi pengadministrasian penanggulangan bencana sebagai urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar sebagaimana  UU No. 23/2014 tentang pemerintahan daerah. Kedepan, STISIP juga menyasar akreditasi kategori-B baik untuk program-program studi maupun institusinya, perluasan infrastruktur fisik unutk mengakomodasi peningkatan jumlah mahasiswa, dan mencapai SNI ISO 9001:2008 sebagai standar jasa administrasinya, Djuniawan menambahkan.

Disclaimer: Berita ini diambil dan dikembangkan dari teks press briefing milik STISIP.

Pemetaan Partisipatif dalam Rangka Rencana Kontinjensi Banjir Lahar Hujan

Untuk mendukung program percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta dan sebagai sarana pertukaran informasi serta kerjasama di bidang iptek geospasial, Badan Informasi Geospasial (BIG) mengadakan Seminar Nasional Geomatika (5/11/2016). Dengan tema “Peran geospasial dalam membingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” tersebut membahas berbagai konsep pengembangan maupun aplikasi geomatika yang meliputi empat tema, yaitu: geodesi, batas wilayah dan tata ruang, kebencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam.

Penyelenggaraan seminar tersebut memperoleh masukan dan pemikiran dari para-pihak, seperti Akademisi (Perguruan Tinggi), Bisnis (pihak swasta dan himpunan profesi) dan Government (instansi litbang dari kementerian dan LPNK). Peserta dari pelbagai instansi pusat maupun daerah serta organisasi non government mengikuti seminar di Cibinong tersebut.

Dalam seminar tersebut Pujiono Centre berpatisipasi sebagai salah satu pemakalah. Pujiono Centre melalui Humam Zarodi, Agung Rusdiyatmoko, dan F. Asisi S. Widanto, mencoba berbagi pengalaman dan pembelajaran tentang praktik penyusunan rencana kontinjensi secara partisipatif di 5 desa di wilayah Gunung Sinabung Sumatera Utara. Makalah berjudul “Pemetaan Partisipatif Dalam Rangka Rencana Kontinjensi Banjir Lahar Hujan”, kini bersama 20 makalah lainnya telah dipublikasikan dalam bentuk prosiding kegiatan.

==||==

Pemetaan Partisipatif Dalam Rangka Rencana Kontinjensi Banjir Lahar Hujan

Studi Kasus di Lima Desa Lereng Gunungapi Sinabung, Kabupaten Karo

Humam Zarodi1, Agung Rusdiyatmoko2 dan F. Asisi S. Widanto1
1) Pujiono Centre for Disaster and Climate Change Risk Reduction Studies
2) BPDASHL Kahayan, Dirjen PDASHL, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Depokan KG II/166 F Yogyakarta 55172, Indonesia
E-mail: dienfi@gmail.com

Abstrak
Erupsi Gunungapi Sinabung mengakibatkan banyak kerugian, seperti: kerugian orang/ jiwa, rumah dan tanah. Banjir lahar hujan terjadi dengan tingkat bahaya tergolong tinggi. Untuk itu, diperlukan upaya pengurangan risiko bencana khususnya banjir lahar hujan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyusunan rencana kontinjensi banjir lahar hujan Gunungapi Sinabung. Penyusunan ini menggunakan konsep pemetaan partisipatif. Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mendiskripsikan pemetaan partisipatif untuk mendukung penyusunan rencana kontinjensi banjir lahar hujan tingkat desa di sekitar Gunungapi Sinabung. Metode yang digunakan memaparkan proses-proses kegiatan pemetaan partisipatif oleh warga. Proses penyusunan rencana kontinjensi banjir lahar hujan terbagi 3 (tiga), yaitu: pra-lapangan, lapangan dan pasca-lapangan. Hasil kegiatan pemetaan partisipatif adalah data dan informasi untuk menyusun peta rencana kontinjensi banjir lahar hujan Gunungapi Sinabung di 5 Desa (Perbaji, Selandi, Mardingding, Kutambaru dan Sukatendel). Kesimpulan penelitian ini bahwa pemetaan partisipatif dalam mendukung penyusunan rencana kontinjensi banjir lahar hujan Gunungapi Sinabung memerlukan tahapan yang jelas dan harus melibatkan semua unsur masyarakat.

Kata kunci: pemetaan partisipatif, bencana, rencana kontinjensi, lahar hujan

Unduh Makalah Baca Prosiding