Tag Archives: DaLA

Kerugian bencana di Sukabumi Rp4,5 miliar selama Januari

Sukabumi (ANTARA News) – Hanya dalam waktu satu bulan terhitung sejak 1 hingga 31 Januari, kerugian bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang tersebar hampir di seluruh kecamatan mencapai Rp4.525.000.000.

“Ada 36 kejadian bencana, seperti puting beliung, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan lain-lain,” kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Selasa.

Adapun rincian bencana tersebut kebakaran sembilan kejadian, longsor 13 kejadian, banjir satu kejadian tujuh kejadian dan pergerakan tanah enam kejadian. Untuk warga yang menjadi korban atau terdampak sebanyak 69 kepala keluarga (KK) dengan 226 jiwa.

Lanjut dia, dari jumlah tersebut ada 24 KK atau 74 jiwa mengungsi dan untuk rumah rusak dengan rincian 32 rusak berat, 19 rusak sedang dan 16 rusak ringan. Bencana juga merusak fasilitas lainnya sepertu satu jembatan rusak berat, irigasi tiga rusak berat dan satu rusak sedang.

Kemudian dua tempat ibadah rusak sedang, satu sekolah rusak berat dan tiga kios rusak berat. Bencana ini juga berdampak kepada lahan pertanian dan lain-lain, namun tidak ada korban jiwa sepanjang Januari.

Yana menambahkan pada Februari ini juga sudah terjadi sekitar 20 kejadian bencana yang didominasi pergerakan tanah dan longsor serta tidak menutup kemungkinan ada bencana lainnya sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

“Untuk penanggulangan bencana ini kami sudah menurunkan relawan yang disebar di setiap kecamatan dan desa bertujuan agar penanganan bencana bencana lebih cepat dan miminimalisasikan dampaknya,” tambahnya.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan untuk logistik mencukupi dan warga yang menjadi korban bencana seluruhnya sudah diberikan bantuan darurat dalam bentuk bahan makanan, perlengkapan tidur, makan dan mandi.

“Sesuai prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim hujan akan terjadi pada bulan ini hingga Maret, maka dari itu kami meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Sumber: Antaranews.com

BPBD Jateng: Ketepatan Bantuan Pasca Bencana Sangat Ditentukan oleh Hasil Jitupasna

PWMJATENG.COM, TEGAL Kepala Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana BPBD Provinsi Jawa Tengah, Ir. Arus Horizon, MT menegaskan pentingnya melakukan penilaian atau penghitungan kerusakan dan kerugian akibat bencana. Pernyataan Arus mengemuka dalam diskusi bersama peserta pelatihan fasilitator Jitupasna (pengkajian kebutuhan pasca bencana).

“Kerapkali kita tidak melakukan penghitungan dampak bencana dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 tahun 2011 tentang pedoman pengkajian kebutuhan pasca bencana. Karena itu kami sangat mengapresiasi langkah MDMC Jateng yang menyelenggarakan acara pelatihan ini,” ungkap Arus yang menjadi fasilitator latih dalam pelatihan yang diselenggarakan di Guci Tegal (11/2/2017). Baca Juga

Selama ini penyelenggaraan penanggulangan bencana masih berfokus pada tanggap darurat semata. Sehingga kerapkali bantuan masyarakat menumpuk pada tahap tanggap darurat. Sementara untuk keperluan bantuan pasca bencana masih jarang yang memberikan perhatian serius. Salah satu peserta Mufliha dari Aisyiyah Tegal mengatakan, “Pelatihan seperti ini sangat menarik karena membuka pengetahuan kita lebih mendalam terkait penanggulangan bencana. Kami dari Aisyiyah merasa beruntung bisa ikut sebagai peserta karena setahu saya urusan ibu-ibu saat bencana hanya jadi petugas dapur umum.”

“Dengan pelatihan ini terbuka pikiran kita bahwa kebutuhan pasca bencana sama pentingnya dengan kebutuhan darurat saat bencana,” imbuh Mufliha yang juga pengurus LLHPB (Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana) Aisyiyah Tegal.

Arus Horizon, MT: Kerapkali kita tidak melakukan penghitungan dampak bencana dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 tahun 2011 tentang pedoman pengkajian kebutuhan pasca bencana. Karena itu kami sangat mengapresiasi langkah MDMC Jateng yang menyelenggarakan acara pelatihan ini

Selain membahas perhitungan kerusakan dan kerugian fisik pelatihan ini juga membahas perhitungan terhadap kerugian manusia. Arus Horizon menjelaskan, pengkajian kebutuhan manusia pasca bencana menggunakan metode HRNA (human recovery need assessment).

“Pengkajian meliputi gangguan akses dan gangguan fungsi kehidupan dan penghidupan warga terdampak setelah terjadi bencana. Dengan pengkajian tersebut akan menghasilkan kegiatan- kegiatan pemulihan dan pembangunan manusia kembali seperti kondisi semula atau lebih baik lagi (build back better)”, ungkapnya.

Disinggung soal HRNA, Koordinator Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC Jateng, Yocki Asmoro menambahkan, “Pengembangan kajian HRNA kurang mendapatkan perhatian serius padahal faktor manusia sangat penting bagi memulihkan kondisi kehidupan dan penghidupan pasca bencana. Kami ingin Muhammadiyah lebih fokus memikirkan hal ini”, ungkap pria yang lama bergelut di bidang pemberdayaan masyarakat ini. Selain di Tegal, MDMC Jateng berkomitmen menyelenggarakan pelatihan yang sama di Kudus dan Magelang pada bulan Maret mendatang. (Naibul Umam)

Sumber: BPBD Jateng : Ketepatan Bantuan Pasca Bencana Sangat Ditentukan oleh Hasil Jitupasna

Kunjungan Lapang Pelatihan Jitupasna

Dalam rangka pelatihan DaLA (Damage and Losess Assessment) atau penghitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana dengan aplikasi Jitupasna yang diselenggarakan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Purworejo dan TATTS dengan nara sumber dari Pujiono Center Yogyakarta pada hari ini, JumA?t 26 agustus 2016 mulai pukul 08.00 WIB para peserta melakukan kunjungan lapang ke Hunian Tetap (Huntap) Ngawen Muntilan. Continue reading