TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Trilyunan Rupiah telah dan akan terus dikeluarkan untuk penyelengaraan penanggulangan bencana termasuk tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi,A� serta kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana. Kalau saja dibelanjakan untuk program-program pembangunan seperti pendidikan, kesehatan dan pemberantasan kemiskinan maka ongkos ini akan membawa manfaat yang luar biasa.
Bagaimanapun, anggaran penyelenggaraan penanggulangan bencana akan terus dialokasikan. Pertanyaan sentralnya, apakah semua ini dilandasi oleh Kajian Kebutuhan berdasar dan yang menghasilkan dasar bukti yg kuat?
Indonesia terus mengalami berbagai bencana yang menimbulkan banyak korban dan kerusakan serta kerugian yang besar dan dengan demikian pembelanjaan inipun akan terus meningkat. Untuk meningkatkan volume dan mutu kinerja, serta memastikan efektivitas penanggulangan bencana, pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu membangun berbagai pengkajian risiko bencana yang berbasis bukti.
a�?Berbagai perangkat pengkajian telah dan terus dikembangkan tetapi tidak selalu membawa aspirasi masyarakat setempat yang rentan,a�? jelas Dedy Kristanto, Koordinator Divisi Riset Pusdep Universitas Sanata Darma, Senin (6/8/2012) dalam rilis yang disampaikan kepada Tribunjogja.com.
Padahal orientasi lokal ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa rencana dan program penanggulangan bencana dapat lebih tepat sasaran, efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam kaitan penguatan perangkat asesmen dan kajian bencana yang berdasarkan bukti itu, Pujiono Centre for Disaster and Climate Change Risk Reduction Studies (PC – DCRRS), bekerja sama dengan Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN Veteran, dan Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menyelenggarakan seminar berjudul a�?Kapita Selekta Pengkajian Bencana dan Perubahan Iklima�? pada Hari Senin, 6 Agustus 2012, pukul 10:00-18:30 di Ruang Teratai Gedung Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma, Jl. Gejayan Mrican, Yogyakarta, Telp. (0274) 513301 Ext 1501. (*)
Seminar ini merupakan salah satu langkah persiapan Konferensi Tingkat Menteri Tentang Pengurangan Risiko Bencana ke-lima di negara-negara Asia-Pasifik (Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction / AMCDRR) yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Oktober 2012.
Seminar ini mendukung sub-tema konferensi, yakni a�?Penilaian dan Pembiayaan Risiko di Tingkat Lokala��. Dr. Eko Teguh Paripurno, Direktur Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN Veteran dan penerima penghargaan International Sasakawa Award mengatakan bahwa: a�?Fokus khusus perlu diberikan pada peran masyarakat setempat yang rentan dalam berbagai pendekatan dan teknik pengkajian bencana dan perubahan iklima�?. Pakar-pakar dari lembaga nasional dan internasional membedah berbagai metode pengkajian bencana untuk merumuskan rekomendasi bagi Konferensi Menteri nanti.
Sementara itu Rinto Andriono, Direktur Pujiono Centre menyatakan a�?Seminar ini berargumen bahwa aspirasi masyarakat lokal harus mejadi komponen penting yang bersama-sama dengan kisi-kisi ilmu pengetahuan melandasi pengkajian risiko bencana dan perubahan iklim yang lebih dapat dipertanggungjawabkana�?.
Agenda seminar dilampirkan pada Siaran Pers ini yang sekaligus berlaku sebagai undangan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi F. Asisi S. Widanto (Manajer Program Pujiono Centre) di 081360267130. (*)
Penulis: ton
Editor: tea
Sumber: http://jogja.tribunnews.com/2012/08/06/program-penanggulangan-bencana-harus-ttepat-sasaran-efektif-dan-efisien